Selasa, 11 Oktober 2011

Tepiskan Kemenangan Pada Piala Asia 2004


Foto: Hilman/SOCCER 
Banyak yang optimis timnas Indonesia bisa merengkuh hasil optimal kala menghadapi Qatar pada babak ketiga Pra-Piala Dunia 2014, Selasa (11/10) esok. Faktor sejarah impresif Indonesia atas Qatar menjadi alasannya. Seperti diketahui, Indonesia pernah mengalahkan Qatar dengan skor 2-1 saat kedua tim bertemu di Piala Asia 2004 silam.
Meski begitu, pelatih Indonesia Wim Rijsbergen justru tidak melihat hasil itu sebagai keuntungan buat timnya. Menurut pelatih asal Belanda itu, kemenangan tersebut sudah tak berarti apapun karena telah terjadi tujuh tahun silam. “Kini situasinya telah berubah. Indonesia dan Qatar sekarang bukanlah tim yang tujuh tahun lalu bertemu di Piala Asia,” kata Wim saat memberikan konferensi pers di Hotel Century, Senin (10/10).
Wim pun meminta pada anak asuhnya untuk tak melihat sejarah kedua tim. Secara tegas, dia menginginkan Firman Utina cs melihat realitas yang ada saat ini dan mencoba memberikan hasil maksimal pada laga esok.
“Penting untuk pemain untuk mengerti hal itu. 2004 sudah sangat lama. Mereka tak boleh melihat ke belakang. Kini pemain harus tampil maksimal dengan menampilkan sepak bola sederhana. Jangan karena anda pemain hebat, maka anda membuat permainan menjadi sulit,” tegas Wim.
Pada kesempatan itu, Wim pun mencermati soal ketidakmampuan timnas mencetak gol ke gawang lawan pada hajatan Pra-Piala Dunia kali ini. “Kita terlalu sering kehilangan mudah. Itulah alasan utama kenapa saat ini kami belum mencetak gol,” ujar Wim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar